Prinsip - Prinsip Desain
Untuk
menghasilkan desain yang berkualitas diperlukan pertimbangan dalam
mengorganisasikan elemen-elemen grafis sesuai dengan prinsip-prinsip desain
secara tepat. Menurut Stephen McElroy, ciri desain yang kreatif adalah dapat
menarik perhatian pembaca, tulisan di dalamnya mudah dibaca dan dimengerti,
informasi tulisan dilengkapi dengan informasi visual, dapat mengangkat intisari
tulisan tersebut dan dapat menceritakan suasana setempat dan perasaan orang
yang bersangkutan.
Beberapa
pendapat mengenai prinsip-prinsip desain pada dasarnya tidak jauh berbeda satu
sama lain. Yang terpenting adalah bahwa jika prinsip diikuti secara ketat dan
detail maka peluang untuk menghasilkan karya grafis yang berkualitas akan
semakin besar.
Prinsip-prinsip
desain menurut Stephen McElroy adalah :
- Keseimbangan, artinya halaman harus tampil seimbang
dan harmonis.
- Penekanan, memberi pengertian bahwa tidak semua
unsur grafis adalah sama pentingnya dan perhatian pembaca harus difokuskan
pada titik fokus.
- Irama, artinya pola yang diciptakan dengan
mengulangi dan membuat variasi dari unsur grafis yang ada dan menggunakan
ruangan diantaranya untuk memberikan kesan gerak.
- Kesatuan, mengandung pengertian semua bagian dari
unsur grafis bersatu pada dan serasi sehingga pembaca memahaminya sebagai
suatu kesatuan.
Sedangkan
menurut Atisah Sipahelut (1991), lima prinsip desain yaitu :
- Kesederhanaan, artinya apa yang disajikan adalah apa
yang paling penting atau prinsipil sehingga tidak tidak terkesan berlebih.
- Keselarasan, artinya ada kesesuaian antara bagian
yang satu dengan lainnya.
- Irama, mengandung arti adanya keselarasan yang baik
dan dapat menimbulkan kesan gerak gemulai dari bagian unsur yang satu
kepada unsur yang lain dalam suatu susunan komposisi.
- Kesatupaduan, artinya karya dapat menghasilkan
sebuah karya yang padu.
- Keseimbangan, merupakan prinsip penting sebagai
sentuhan akhir (finishing touch)
yang memerlukan kepekaan perasaan dalam pembuatan komposisi.
Prinsip-prinsip
desain menurut Artini adalah :
- Keseimbangan, merupakan prinsip mendasar dari
komposisi yang mudah diidentifikasi dan terlihat jelas. Keseimbangan
memberikan kesan keteraturan.
Berbagai cara untuk mendapatkan
keseimbangan :
a. Keseimbangan Simetris : objek-objek
yang disusun di sebelah kiri dan sebelah kanan sumbu sama dalam bentuk, ukuran,
bangun, dan letaknya.
b. Keseimbangan Asimetris : diperoleh
jika bentuk, bangun, garis, ukuran, volume diletakkan sedemikian rupa sehingga
tidak mengikuti aturan keseimbangan simetris. Keseimbangan asimetris banyak
dipergunakan untuk desain modern atau kontemporer.
c. Keseimbangan horizontal : keseimbangan
yang diperoleh dengan menjaga keseimbangan antara bagian bawah dan bagian atas.
- Keserasian
Suatu usaha untuk menyusun berbagai
macam bentuk, bangun, warna, tekstur, dan elemen-elemen lain dalam satu
komposisi yang utuh agar nikmat dipandang. Serasi atau harmoni bisa dicapai
dengan kesamaan arah, kesamaan bentuk dan bangun meskipun berbeda ukuran
ataupun dengan tekstur yang bersifat sama. Keserasian bisa dicapai dengan
berbagai variasi agar tidak membosankan.
- Proporsi
Adalah perbandingan antara satu bagian
objek dengan objek lain atau dengan keseluruhannya. Proporsi berbeda dengan
skala. Proporsi sangat terkait dengan objek lain yang telah diketahui
sebelumnya. Misalnya ukuran gambar yang serasi untuk newsletter jelas kurang proporsional untuk baliho.
- Skala
Merupakan ukuran relatif dari suatu
objek yang akan terlihat setelah dibandingkan dengan objek lainnya. Penggunaan
skala dapat menciptakan keserasian dan kesatuan objek dalam desain. Skala
biasanya dinyatakan dengan ukuran panjang dan lebar. Elemen-elemen yang
digunakan memiliki hubungan dalam skala secara konsisten. Penerapan skala
dengan peralatan komputer lebih mudah dilakukan, yaitu dengan memberikan garis
bantu (grid). Objek maupun badan
manusia dapat juga digunakan untuk skala, misalnya kaki, depa, hasta, dan
lain-lain.
- Irama atau
Ritme
Terkait dengan kesan gerak yang
ditimbulkan oleh pengulangan elemen. Di dalam pengulangannya desainer dapat
memberikan akses atau penekanan tertentu. Ritme yang baik dapat memberikan
kesan gerakan yang lembut dan berkesinambungan. Irama mampu mengarahkan
perhatian dari bagian yang satu ke bagian yang lain. Irama dapat sederhana,
namun dapat juga sangat kompleks.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Komentar
Posting Komentar